Pembangunan IKN Masih Sedot APBN

Skema pembiayaan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan belum ada realisasi investasi dari swasta. Maka dari itu, presiden Joko Widodo berkeliling ke berbagai negara, untuk berjualan IKN kepada para investor. Di penghujung masa jabatannya, Presiden Jokowi masih melakukan berbagai kunjungan kerja. Salah satu kunjungan kerja Jokowi digunakan untuk promosi IKN Nusantara.

Beberapa waktu lalu saat kunjungan di Singapura, Jokowi menggunakan waktu pidatonya untuk berjualan IKN di depan para hadirin, lengkap dengan tampilan layar video yang menunjukan prospek IKN.

Presiden berkeliling mempromosikan IKN karena Kementerian PUPR mencatat, hingga akhir April masih belum ada realisasi investasi swasta di IKN. Semua masih dalam bentuk letter of intent. Hingga Maret 2023, anggaran pembangunan IKN masih menyedot APBN, hingga sebesar Rp24,16 triliun. Dari jumlah tersebut, masih diperlukan anggaran tambahan senilai Rp21,41 triliun. Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menyebut, masih belum masuknya investor swasta ke IKN karena skema pembelian tanah yang belum jelas. Satgasus percepatan realisasi investasi IKN akan segera mempercepat penyusunan skema insentif, model bisnis dan status tanah di iKN.

IKN Nusantara akan Gunakan Gas Bumi untuk Transisi Energi

Balikpapan: Penggunaan gas bumi sebagai energi transisi didorong masif digunakan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Utilisasi gas bumi di IKN Nusantara memiliki peran menuju target Net Zero Emission.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengungkapkan, pembangunan infrastruktur gas bumi oleh PGN dilaksanakan secara bertahap menjadi lima tahapan pada area pengembangan IKN. Tahapan-tahapan itu berdasarkan tahapan pertumbuhan penduduk yang ditetapkan oleh Bappenas.

Namun utamanya, pembangunan infrastruktur ditujukan untuk pemenuhan energi sektor komersial dan rumah tangga.

“Pada tahap satu dan tahap dua, pembangunan infrastruktur gas di IKN akan memanfaatkan moda beyond pipeline yaitu CNG atau LNG dan disebut dengan skenario bridging. Sedangkan pada tahap tiga hingga tahap lima, akan menggunakan pipa penyalur yang sumber gasnya berasal dari Pipa Senipah-Balikpapan sebagai skenario utama,” jelas Achmad dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Juni 2023.

Achmad menjelaskan, PGN telah merambah wilayah Kalimantan Timur dalam utilisasi gas bumi, sehingga dalam pengembangannya dapat menjangkau IKN Nusantara.

Di wilayah Kalimantan Timur, PGN mengelola penyaluran gas secara terintegrasi meliputi Pipa Transmisi Senipah-Balikpapan (konstruksi 2022-2023), jargas Kota Samarinda, Jargas Kabupaten Kutai Kartanegara, Jargas Kota Bontang, Jargas Kota Balikpapan, Pipa Transmisi Tanjung Santan-KM53-SKG Bontang, SPBG Balikpapan, LNG Filling Station Bontang, dan LNG Retail ke Industri dan Komersial yang dimulai 2023 dilansir dari laman binamargadki.net

Adapun potensi demand gas bumi di IKN Nusantara kurang lebih 12,6 BBTUD sampai dengan tahap 5 dan dapat menyumbang penurunan emisi CO2 mencapai 45.852 Ton CO?2; per tahun.

Achmad melanjutkan, untuk suplai gas di IKN Nusantara PGN akan menyediakan dari Lapangan Gas Kalimantan Timur yang dialirkan melalui pipa PGN Senipah-Balikpapan.

Selain itu pengaliran gas juga bisa dilakukan menggunakan LNG Filling Station milik PGN dengan kapasitas 12,8 BBTUD dengan alokasi gas yang masih tersedia sebesar 4-7 BBTUD.

Sedangkan SPBG Balikpapan dioperasikan oleh Pertamina Retail memiliki kapasitas 1 BBTUD, dengan kapasitas yang masih tersedia sebesar 0,2-0,4 BBTUD. PGN juga memiliki alokasi LNG Kayan sebesar lima BBTUD, alokasi yang masih tersedia sebesar 2,5 BBTUD.

“PGN selaku pelaksana penugasan Pertamina untuk pengembangan gas di IKN, siap berkolaborasi dengan Otorita IKN serta stakeholder lain untuk mengembangkan gas bumi di IKN secara khusus. PGN juga siap melayani dan menyalurkan gas bumi untuk sektor yang lainnya, di wilayah Kalimantan Timur,” ujar Achmad.